CELOTEHRIAU.COM--Dua gajah yang digiring dari perkebunan warga di pemukiman penduduk di Peranab, Kabupaten Indragiri Hulu. Tertinggal dari kawanan, dikarenakan sakit.
Karena tertinggal, tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang mengetahui langsung melakukan pencarian. Namun, hasilnya hanya satu yang ditemukan.
Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, satu gajah sakit yang ditemukan berusia diperkirakan berusia delapan tahun. Pertama ditemukan kondisinya lemas dan badan sudah mengurus karena sakit yang dialaminya.
Sampai saat ini, petugas belum memastikan sakit apa yang diderita gajah itu. Petugas akan mengirim sampel kotoran gajah ke laboratorium dan mengecek langsung kondisi gajah.
''Untuk mengetahui nya perlu dianalisa lebih lanjut. Namun dari kotoran yang ditemukan petugas, bentuknya memang basah. Kalau gajah sehat, biasanya kering,'' kata Suharyono, Senin siang, (15/7/2019) ini.
Menurut Suharyono, BKSDA sudah mengirim tim medis dan tim pengamanan untuk mengecek langsung gajah tersebut. Selain itu, tim yang turun juga dibekali senapan bius supaya gajah tadi tak membahayakan petugas ketika diperiksa.
''Bius merupakan upaya terakhir, nanti dicari solusi agar tim medis tidak menggunakan bius. Mudah-mudahan ada solusi terbaik,'' kata Suharyono.
Kabar beredar, anak gajah ini sakit karena terkena jerat. Kakinya terluka sehingga menyulitkan dirinya menyusul kawanan gajah lainnya yang sebelumnya digiring petugas ke habitatnya.
''Tidak terkena jerat, meskipun jalannya pelan, perlu analisa lebih lanjut di laboratorium nantinya,'' sebut Suharyono.
Suharyono menyebutkan, tim medis dan tim pengamanan dari berbagai unsur diperkirakan tiba Senin petang. Tindakan medis segera dilakukan kepada gajah yang berada di semak-semak itu.
Untuk gajah lainnya, Suharyono menyebut tim pencari di lokasi belum menemukannya. Tim masih berupaya mencari berdasarkan informasi masyarakat sekitar.
''Kemarin kan ada info ada dua gajah, yang baru ditemukan itu baru satu,'' jelas Suharyono.
Sekedar informasi, bulan lalu ada enam gajah mendekati pemukiman dan masuk kebun masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu. Jumlahnya ada enam dan berasal dari kelompok gajah di TNTN.
Untuk mengusir kawanan gajah ini, petugas mengerahkan dua gajah jinak, Indro dan Rahman. Hal ini dilakukan karena penggiringan secara manual tidak membuahkan hasil.
Kabar terakhir, kawanan ini dilaporkan masuk ke kebun perusahaan di Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi. Rupanya dalam perjalanan, ada gajah tertinggal karena sakit.